Kesatria-kesatria Spartan

By the way atau ngomong-ngomong ada kabar berita apa kok saya lesu banget yah? Dunia seakan Gak bersemangat! Huffft,..

Ternyata Usut punya usut sih, Sebenarnya saya cuman mau Curhat, tanpa berinteraksi menyinggung siapa-siapa apalagi menyakiti dan sumpah, saya hanya pengen banget ada yang ngertiin perasaan saya saat ini. Semoga saya gak merasa sendirian.

Ada 1 pertanyaan besar yang benar-benar melebihi pertanyaan, penasaran saya tentang sosok cewek cantik yang tempo hari saya sempat berjumpa tapi belum sempat ngomong-ngomong  banyak. 1 pertanyaan yang membuat saya kelimpungan seperti ayam yang tersesat di padang pasir Sahara. Tolong you guys jawab yah pertanyaan saya. Bila kalian jawab TIDAK, berarti kalian belum melihat realita diluar sana. Dan bila kalian jawab IYA, berarti paranoia di kepala saya malah akan semakin menjadi.

Guys, Bener gak sih “ Demam itu menular?”.  Gak ada angin kencang, gak ada hujan lebat ( itu setidaknya 2 – 3 hari yang lalu, tapi tadi sore kencangnya angin berhembus dan hujan pun turun dari langit ke bumi mengguyur cepu dan sekitarnya dengan lumayan cukup lebat, hingga sampai detik malam inipun, suaranya masih bergemericik dan hawanyapun semakin menambah dinginya rasa tubuh ini ).

Guys, saya perhatikan, demam yang sedang menyerang saya ini kelihatannya BEDA, GAK sama dengan Deman Biasa. Ini demam rasanya seolah tubuh tidak bertenaga sama sekaLi, hanya jari jemari kedua tangan saya yang bisa saya gerakkan dengan cukup lihainya, sedang yang lain maLas untuk menggerakkan posisi barang satu centimeter saja. Cahaya mata hampir mirip bohlam lampu 5 watt yang kedap kedip karena catu dayanya kurang, kepinginnya ngajak tidur mulu. Tenggorokan kering keronta, garing bagai tanah yang merindukan sejuknya belaian guyuran hujan dimusim kemarau . Kaki-kaki seakan enggan untuk menapakkan ketanah dan hanya sedikit tenaga yang tersisa. Suasana yang orang biasanya merasakan malam ini sebagai “ nice state “ ,  itu berubah 180 o  tidak  berlaku pada saya, indahnya suasana malam ini tak sebanding dengan dingin rasaya tubuh ini, malah semakin dingin saya rasakan karena hujan malam ini membawa hawa yang begitu menusuk pori sampai menembus bagian terdalam sumsum tuLang ini.

Tapi dunia-pun bertannya-tanya, itu cukup kontradiktif  dengan indera peraba saya, bukannya dingin yang saya rasakan ketika tangan ini menyentuh kening dan bergerak kebawah menuju leher. Tapi yang terjadi, semuanya hangat dan malah menjadi panas kali ya. Entah berapa derajat celcius sekarang suhu badan saya ini, tapi saya rasa cukuplah untuk menguapkan air yang apabila ditaruh di atas kulit saya.

Karena rasa yang begitu aneh inipun, aku putuskan untuk memakai baju berlapis- lapis dan merebahkan badan ini di Springbed kemudian menyelimuti badan yang terus menggigil ini dengan seLimut yang tebalnya 10 cm. Untungnya 2 buah Air condisioning di kamar saya udah “ Malfunction “ , bukannya dingin yang dihasilkan, malah sudah berubah menjadi heater. Jadinya gak usah capek-capek lah saya ini untuk menonaktifkan AC tersebut. Menambah suasana malam ini menjadi semakin Hot.

Tapi masih tetap dingin saya rasakan hawa dikamar saya. Sepersekian menit, tertidurlah dengan pulasnya saya dengan selimut tebal tadi, saya ungkep ( hadeww bahasa apalagi ini, tanya Om Google ja ya bila anda tidak tahu apa yang saya maksud) dan tidak terasa bangun-bangun, tubuh ini bermandikan air keringat, menetes, mengucur deras lebatnya sampai basah kuyup baju yang melekat ditubuh saya yang tidak kalah lebatnya dengan hujan sore tadi.

Takutnya adalah saya menjadi “ The First Victim “. Kalau benar – benar bahwa jawaban pertanyaan anda tadi adakalah “ IYA “ adanya. Sama halnya seolah-olah anda membiarkan saya menggantung diri saya sendiri atau menyuruh saya menancapkan belati yang paling tumpul dan penuh karat dijantung saya, dari pada saya harus memilih bersedih bersama-sama, menderita bareng-bareng bersama teman- teman saya. Disaat mereka TIDAK merasakan penderitaan, kesusahan  serupa dan harus tiba-tiba sengsara bersama-sama gara-gara saya.

Mari saya ajak anda memikirkan dampak luar biasa Besar akhibat jawaban “ IYA “anda.  Jawab dulu, pertanyaan saya selanjutnya. Akan ada berapa banyak victim lagi ( the second, the third, the forth and unlimited more ) setelah saya, bila anda membenarkan pertanyaan awal saya tadi?? Anda pasti bertanya-tanya, tidak tahu dan manganggap kalo saya itu sedang sakit?? Yah, saya sedang sakit malam ini. Dan apakah anda tahu bagaimana menderitanya saya saat ini, menyedihkannya saya harus berjuang melawan demam ini, tersiksanya saya menanggung rasa sakit sampai detik ini.
Dan teramat berat pula ketika harus menghadapi realita bahwa penyakirt yang saya derita saat ini merupakan penyakit “ menular “. Tidak akan tega rasaya hati ini, bila harus menularkan virus-virus ini kepada teman-teman , sahabat- sahabat tercinta saya. Termasuk anda tentunya.

Tapi bila anda menjawab “ TIDAK “. Puji syukur, trimakasih Kawan, karena saya yakin saya TIDAK akan menyusahkan kalian semua dalam hal ini. Saya tidak mau membawa-bawa dan mengikut sertakan kalian dalam masalah yang saya rasakan ini. Biarkanlah “ deritaku , menjadi masaLahku saja “.  Cukuplah saya saja yang merasakan, kalian sahabat-sahabat terbaik saya tidak lah usah ikut ikutan merasakan apa yang saya rasakan malam ini.

Tapi juga sungguh teramat tragis Nasip saya. Nasip sekian lama beribu- ribu tahun bersahabat dengan anda, tidak bisa meng-influence sedikit, tidak bisa meng-improve sekelumit pengetahuan tentang ini. Bila anda menjawab “ TIDAK “ tentunya anda adalah seseorang yang harus banyak-banyak baca buku tentang kesehatan atau banyak-banyak lah berdiskusi dengan orang yang faham akan ilmu medis atau sekedar tanya saja pada teman saya. Karena teman saya pun lumayan banyak yang jadi seorang paramedis, baik jadi dokter, suster, Bidan, mantri ( perawat maksud saya ) atau malah dukun.

Hmm, mungkin juga bukan saya atau kesalahan anda menjawabnya sih, kalau toh setelah saya terinfeksi virus yang sangat mematikan ini, lalu kemudian orang-orang disekitar sayapun mengidap dan merasakan bagaimana yang saya rasakan. Mungkin saja virusnya sedang melaksanakan misi baru dan berusaha untuk merealisasikannya demi melebarkan daerah toritorial kekuasaan mereka. Dengan semakin banyaknya yang terserang, akan semakin bangga pula mereka dibuatnya. Mungkin kebanggaan, harga diri dan pamor itulah yang melatar belakangi mereka menyerang saya.

Oleh sebab itu, sebagai misi awalnya, mereka  menyerang saya dulu, kemudian baru anda-anda semua kali ya. Karena didalam pertimbangan mereka, saya adalah opponent yang tangguh dan sulit untuk dikalahkan. Itu artinya biLa mereka bisa menjatuhkan dan mengalahkan saya, untuk lawan-lawan mereka yang berikutnya, akan terlihat lebih mudah menghandle dan menghadapi-nya.

Biasanya sih, dalam kasus- kasus yang sama seperti ini, ketika virus-virus kejam tadi mulai mengultimatum saya, saya tidak takut, soalnya nurani saya berkata. “ dra, manusia kan mempunyai Body Resistance, kamu tidak akan terserang. Tenang saja, akan mental mereka bila mereka tetap melangkahkan kakinya mendekatimu. Immunity  kamu bagus kok, kamu TIDAK akan terserang ”. Yak, saya pun percaya 100 % kalo saya gak akan bisa terinfeksi virus tersebut. Dan itupun benar, persepsi dan sugesti itu terus saya pegang teguh, hingga tak ada seorang pun di dunia ini yang bisa menggoyahkan sugesti itu dan pastinya virus-virus-pun akan think twist atau malah meninjaunya seribu kali sebelum meluncurkan misinya. Sehingga mereka harus menyerah tanpa syarat dulu jika mau dekat-dekat dengan saya.

Tapi hari ini terasa beda, virus itu terasa bisa tersenyum lebar. Karena mereka telah bersemayam didalam tubuh saya, menghancurkan lini pertahanan pertama dan  telah memasuki lini pertahanan utama. Menghancurkan , meluluhlantahkan dengan seenak udel mereka, bertarung dengan para Kesatria putih saya ( baca : Neutrophil, Eosinophil, Basophil,  Monocytes, Lymphocytes ) yang gagah berani dan gak takut mati sama sekali.

Karena serangan yang mendadak dan tiba-tiba, sehingga  kalah persiapan dan persenjataan, tubuh ini di bom bardir mereka, di meriam dari segala penjuru mata angin, utara, selatan, barat, timur dan tidak cukup itu angkatan perang mereka mengepung saya dari darat, laut dan udara. Dengan senjata penemuan mutakhir mereka, itu seakan   A Perfect Aggresion untuk sebuah misi besar dan perdana yang sungguh membuat saya tercengang kewalahan dan merasa ter-impression.

Hal itu tidak imbang dan sebanding dengan persenjataan yang kami miliki, yang hanya bersenjata ala kadarnya, tanpa AK-47 Assault Rifle, tanpa F-22 Raptor, tanpa kapal selam Thypoon dan tanpa stategi perang yang solit. Kesatria-Ksatria Spartan putih saya mulai kocar kacir, porak poranda hampir terpojok di daerah perbatasan dengan wajah-wajah muram dan teramat menyedihkan.

Dan seketika itu pula terdengar lemah tamnpa tenaga, nurani inipun membisikkan lagi bisikan halus sengan lirihnya “ Kalo keadaannya seperti in sih, akan terjatuh sakit kamu , ndra. Aku juga waktu itu bilang kalau Body Resistance mu bagus Cuma buat bikin kamu PD kok, bye-bye ! “


Tiba-tiba, Blabb!!!
Musnahlah semuanya. SiaL!!! ##@%^^,.

#  Listrik mati n sebagian tulisan saya yang saya buat ini hilang, musnah rata dengan tanah. Tapi syukur “ Terima kasih Tuhan”,  ternyata masih bersisa puing-puing tulisan. Tanpa tidak saya sadari ternyata autorecover version dari Windows sebagai Super Hero penyelamat file saya. Walau telah hancur lebur, habis rata dengan tanah semua sumber cadangan energy saya, akibat di bom bardir sehingga Blaack out ( baca : mati lampu ) menyarang laptop saya, ternyata masih bisa terselamatkan separuh nyawa tulisan  ini dan bisa saya lanjutkan kembali,.

*   but, Sebagian text hiLang,…
( so, maap gak bisa menulis kembali ( rewrite ) keseruan cerita tuLisan saya yang terhapus,  hiLang gara-gara bLack-Out. Ini akan saya teruskan lagi sejauh akhir cerita saya sesaat sebelum listrik mati ).

BiLa anda kepengen kroscek rasa penasaran anda, bisa segera menghubungi saya saja dan kita atur jadwal ketemuan. Akan saya biarkan anda mentraktir saya dan saya akan meneruskan menceritakan The Advanture Story of Ksatria saya tadi,.


Just continue,.,
“ Sabar ya ndra, sabar,. Cuman demam doang lah, gak usah Manja napa sih,. ‘ satu hal yang saya suka dari hati nurani, dia selalu datang disaat yang tepat “. ( ^_^ ),. Habis gelap terbitlah terang. Sekelebat bisikan halus itupun terdengar kembali, exactly di telinga kanan saya, bersamaan dengan aliran listrik yang kembali normal lagi.

Yupst, tepat! “ Jangan manja. Cuman demam doang kok “,.

Setelah Enlightenment moment itu, saya mendadak punya semangat baru , punya strategi baru untuk melanjutkan perjuangan mempertahankan tubuh ini dari ultimatum  virus-virus. ( saya beri nama ini : Serangan 1 Maret 2011 ). Saya tata kembali semangat Kesatria-ksatria putih, saya tinjau ulang strategi baru disaat semangat baru ini. Saya kumpulkan para tetua- tetua kerajan  di suatu tempat yang semutpun gak akan bisa menemukannya, apalagi mendengarnya dan bergosip ria. Dan akhirnya saya  motivasi habis- habisan mereka semua kesatria-kesatria Spartan saya ditanah yang lapang. Saya berpidato dengan penuh berapi api bah semangat dan retorika-nya Ir. Soekarno.

Saya kepalkan tangan, saya tegakkan kepala dan busungkan dada saya. Mengajak mereka untuk lebih merapatkan barisan, pantang mundur dan kita gempur habis-habisan mereka virus-virus jahat tanpa sisa. Demi satu tujuan, terbebas dari kesengsaraan dan penindasan yang melanggar hak-hak serta berlawanan dengan peri kemanusiaan dan keadilan.
Membangkitkan ulang semangat perjuangan para prajurit spartan yang gagah berani. Saya GAK AKAN KALAH, SAYA BAKALAN SEMBUH, DEMAM AKAN PERGI JAUH JAUH DARI TUBUH SAYA!, Soalnya saya udah dapet ide terdahsyat,  inspirasi strategi baru untuk mengusir mereka pergi. “ Sini lu Demam! Gue tantang elu duel satu lawan satu, saya akan lawan lu pake system Immunity saya dan sugesti-sugesti paten saya! “ Hahahay,.

Dan malam inipun saya beserta seluruh kekuatan Kesatria Spartan saya masih terus berduel melawan mereka virus-virus jahanam, mempertaruhkan kehormatan dan memperjuangkan kebebasan tubuh ini. Walaupun pasukan saya hanya tinggal segelintir saja yang bisa dihitung pake 5 jari, sedangkan mereka jauh double seribu kali lipat dari jumlah pasukan saya yang hanya 100 Kesatria, plus saya,.

Bayangkan guys, mengertikan sekarang seberapa jumlah kekuatan musuh saya itu??..

Pantang menyerah lah yang sekarang akan tetap dan selalu berkobar membara di lubuk hati dan semangat kami in the whole this night,.


Jadi, ada 2 jenis Demam, yaitu Demam biasa ( demam yang 2-3 hari sembuh ) dan Demam luar biasa ( yang dari tadi saya ceritaiin diatas ) dan semoga saya kena yang biasa saja.

Guys, banyak kata bijak yang bisa diambil dari cerita saya  dan ambil lah aja yang banyak. Tapi jangan lupa, doain saya yah biar cepat sembuh total dalam 1 atau 2 hari besok. Kalau enggak, nanti banyak sahabat-sahabat saya yang kecewa. Saya juga lagi jaga kesehatan saya kok. Tetap olahraga, makan makanan 5 sehat 4 sempurna + susu hangat dipagi hari ( bla masih masih kebagian tentunya, ^ ^) dan gak mau tidur terlalu larut malam.
Tamat.
Maret 1, 2011  22.50 WIB


Masih terdiam didalam selimut tebal 10 centi,

Octogoro

direkrut BaY Mas Andra

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites